Rabu, 04 Oktober 2017

Algoritma Luas Persegi Panjang

Input    : panjang dan lebar
Proses  : panjang x lebar
Output : luas persegi panjang

Algoritma    : 1. Masukkan panjang
                      2. Masukkan lebar
                      3. Luas Persegi panjang adalah panjang dikalikan lebar
                      4. Tampilkan luas persegi panjang

Pseudocode : Input panjang
                       Input lebar
                       Luas = panjang x lebar
                       Print luas


Apa dan Mengapa InaPortnet?

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 157 Tahun 2015 tentang Penerapan Inaportnet Untuk Pelayanan Kapal dan Barang di Pelabuhan. “INAPORTNET adalah sistem layanan tunggal secara elektronik berbasis internet/web untuk mengintegrasikan sistem informasi kepelabuanan yang standar dalam melayani kapal dan barang secara fisik dari seluruh instansi dan pemangku kepentingan di pelabuhan”.

Pada dasarnya INAPORTNET merupakan sistem yang berbasis jaringan internet/Web Service terkait dalam pelayanan kedatangan maupun keberangkatan kapal serta kegiatan bongkar muatnya. Sistem yang dibuat agar pengguna jasa (Perusahaan Pelayaran maupun Perusahaan Bongkar Muat) dalam malakukan permohonan pelayanan atau yang sering kita dengar di dunia pelayaran clearance in/outuntuk melakukan kegiatan kedatangan dan keberangkatan kapal maupun terkait Rencana Kegiatan Bongkar Muat untuk muatan di kapal tidak harus datang ke instansi pemerintah untuk melakukan clearance, atau dengan kata lain meminimalisir pengguna jasa bertatap muka dengan petugas pemerintah yang berwenang. Hal ini sejalan dengan komitmen Kementerian Perhubungan memberantas pungutan liar di sektor Perhubungan.

Pengguna Inaportnet adalah instansi pemerintah & badan usaha pelabuhan  serta pelaku industri logistik di Indonesia yang memanfaatkan jasa kepelabuhanan seperti:  Perusahan Pelayaran / agents, Perusahaan Bongkar Muat (PBM) dan Jasa Pengurusan Transortasi (JPT).

Karakteristik sistem INAPORTNET:
1. Berbasis web : Selalu dapat diakses dimana saja dan kapan saja (24 jam dalam 7 hari)
2.  Mudah digunakan
3.   Aman : Pertukaran data dan informasi terjamin kerahasiaannya
4.   Cerdas (Intelligent) : Sistem dapat menyesuaikan dengan kondisi pengguna.
5.    Netral : Tidak memihak, sistem hanya memberikan akses sesuai dengan tingkat kepentingan pengguna.
6.     Otomasi Bisnis Proses existing. Sistem hanya mengotomasi/streamline bisnis proses yang ada (sesuai dengan peraturan/ketentuan yang berlaku)
7.      Layanan terintegrasi.


Sampai pada akhir tahun 2016 yang lalu sistem INAPORTNET secara resmi telah berjalan di empat pelabuhan utama di Indonesia, Pelabuhan Utama Makassar, Pelabuhan Utama Belawan, Pelabuhan Utama Tanjung Priok dan Pelabuhan Utama Tanjung Perak. Silahkan (klik) untuk melihat beritanya. Dan secara bertahap akan dikembangkan dan dioperasikan untuk 12 pelabuhan lainnya di Indonesia, hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor  PM 157 Tahun 2015 tentang Penerapan InaPortnet Untuk Pelayanan Kapal dan Barang di Pelabuhan dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 192 Tahun 2015 tentang Perubahan PM 157 Tahun 2015.

Penerapan INAPORTNET merupakan wujud nyata untuk tercapainya Indonesia Nasional Single Window (INSW). Seperti yang telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2008, Indonesian National Single Window adalah sistem terintegrasi yang memungkinkan dilakukannya suatu penyampaian data dan informasi secara tunggal, pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan pembuatan keputusan secara tunggal untuk  pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang. Dalam implementasi terkait dengan layanan logistic di Indonesia, terutama yang memnfaatkan jasa transportasi laut, INSW terbagi atas Tradenet dengan InaPortnetTradenet merupakan layanan terintegrasi pengurusan izin barang ekspor/impor yang saat ini dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Sedangkan InaPortnet merupakan integrasi layanan perizinan kapal (port clearance) yang dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla).

INAPORTNET pada dasarnya sebagai system untuk melayani kedatangan/keberangkatan (clearance in/out) kapal maupun untuk rencana kegiatan bongkar muatnya. Sehingga yang dapat mengakses sistem ini hanya yang memiliki kepentingan di pelabuhan. Yang mana antara lain:

1.                   Otoritas Pelabuhan;
2.                   Kesyahbandaran;
3.                   BUP (Pelindo I - IV)
4.                   Perusahaan Pelayaran/Agent;
5.                   Perusahaan Bongkar muat (PBM);
6.                   Jasa Pengurusan Transportasi (JPT);


Akan tetapi ada pilar pendukung agar sistem INAPORTNET dapat beroperasi dan kegiatan kapal dan barang dapat di layani, antara lain:

1.  SIMLALA, merupakan sistem online yang di operasikan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubugan, yang menerbitkan SIUPAL/SIOPSUS dan penerbitan izin trayek kapal (RPK, PKKA dan PPKN/Deviasi LN).
2. SIMKAPAL dan SIMPELAUT, merupakan sistem online yang di operasikan oleh Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubugan, yang menghimpun data dan penerbitan Tanda Pendaftaran Kapal dan penghimpun database pelaut.
3. SIMKEPEL, merupakan sistem online yang di operasikan oleh Direktorat Kepelabuhanan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubugan, yang menghimpun data pelabuhan – pelabuhan sesuai UN/LOCODE.
4.   SIMPONI, layanan yang tidak kalah pentingnya juga milik Kementerian Keuangan yang terintegrasi di system Inaportnet, Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI), dimana merupakan sistem billing yang dikelola oleh DJA untuk memfasilitasi pembayaran/penyetoran PNBP dan penerimaan non anggaran. SIMPONI memberi kemudahan bagi Wajib Bayar/Wajib Setor untuk membayar/menyetor PNBP dan penerimaan non anggaran melalui berbagai channel pembayaran seperti teller (Over The Counter), ATM (Automatic Teller Machine), EDC (Electronic Data Capture), maupun internet banking. Dengan demikian, masyarakat bebas memilih berbagai alternatif metode pembayaran yang sesuai dengan kebutuhannya.

Secara sederhana dapat penulis ilustrasikan pada gambar di bawah:




Dari ilustrasi yang penulis sajikan di atas, pembaca dapat melihat integrasi yang terjadi, disini penulis membagi 2 tahap dengan 3 integrasi sistem secara umum, berikut tahapan dan integrasinya :

·                     PRA-INAPORTNET

Pada tahap Pra-Inaportnet merupakan tahapan yang harus dilalui terlebih dahulu oleh Perusahaan Pelayaran/Agent/Owner (Pemilik kapal), agar data perusahaan (SIUPAL/SIOPSUS), data kapal (spesifikasi kapal) dan trayek kapal (RPK, PKKA dan PPKN) dapat masuk ke sistem Inaportnet, pengguna jasa sebagai pengguna layanan harus terdata dan terdaftar dilayanan yang telah disediakan oleh Kementerian Perhubungan yang di operasikan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut baik itu SIUPAL/SIOPSUS, Spesifikasi Kapal (Tanda Pendaftaran Kapal) dan Trayek Kapal (RPK (untuk kapal berbendera Indonesia yang beroperasi di Dalam Negeri), PKKA (untuk kapal yang berbendera Luar Negeri dengan trayek ke Dalam Negeri), dan PPKN (untuk kapal berbendera Indonesia yang di operasikan ke Luar Negeri)).

·                     INAPORTNET

Tahapan ini merupakan tahapan utama dalam kegiatan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan. Dalam tahapan ini terdapat siklus yang harus di lalui oleh Pengguna Jasa, Regulator dan Operator dari proses/prosedur kapal masuk sampai pada saat kapal berangkat, siklus secara sistem berkaitan dan tidak bisa melewati salah satu siklus yang mandatori. Dari pengajuan kedatangan kapal oleh Pengguna Jasa ke Otoritas Pelabuhan dan Kesyahbandaran, pengajuan pelayanan kapal dan barang dari Pengguna Jasa ke BUP (Pelindo), sampai pada pengajuan layanan keberangkatan hingga penerbitan PNBP Jasa Labuh dari SIMPONI dan penerbaitan SPB. Kesemuanya terangkum dalam satu sikus INAPORTNET.

·                     INTEGRASI SISTEM

Dari 2 (dua) tahapan di atas, terlihat adanya 3 (tiga) integrasi system yang bekaitan, secara umum berikut penulis coba sampaikan:

1.Yang petama, terintegrasinya Inaportnet dengan sistem/layanan yang terdapat pada tahap Pra-Inaportnet. Data yang terdapat pada database layanan Pra-Inaportnet secara otomatis dapat masuk ke Inaportnet pada saat Pengguna Jasa menggunakan sistem dalam mengajukan layanan, baik itu pada saat Perusahaan Pelayaran mengajukan registrasi perusahaan di layanan Inaportnet dengan menggunakan nomor SIUPAL/SIOPSUS yang datanya ada pada database SIMLALA, pada saat mengajukan kedatangan/ keberangkatan nomor yang di masukan sesuai trayek (RPK/PKKA/PPKN) yang ada di SIMLALA, data ini juga secara otomatis akan terintegrasi dengan data pada database SIMKAPAL, SIMKEPEL dan SIMPELAUT.
2. Yang kedua, terintegrasinya layanan kedatangan/keberangakatan di Inaportnet dengan sistem PPKB Online yang di operasikan oleh BUP (Pelindo I-IV). Data yang diajukan akan masuk ke sistem PPKB Online setelah dilakukan proses verifikasi.
3.  Yang ketiga, integrasi terakhir antara Inaportnet dengan system layanan Kementerian Keuangan (SIMPONI). SIMPONI akan menerbitkan kode billing di layanan Inaportnet untuk penarikan PNBP Jasa Labuh yang akan di bayarkan oleh Perusahaan pelayaran, dan apabila kewajiban PNBP telah dibayar oleh Perusahaan Pelayaran, invoice yang diterbitkan di inaportnet akan bertanda lunas dan  siklus bisa di lanjutkan. Billing akan terbit pada saat Perusahaan Pelayaran mengajukan keberangkatan.

sumber: https://sea-and-port.blogspot.co.id

Selasa, 06 Januari 2015

Prospek Kerja Statistika

Pasti kita sering sekali ditanya orang mengenai lapangan kerja apa nantinya setelah lulus sarjana dari jurusan kuliah kita. Apalagi jurusan yang masih jarang terdengar oleh orang alias masih langka. Gak terkecuali adalah program studiku yaitu STATISTIKA. Seperti pertanyaan; “Itu statistika kalau dah lulus kemana?”, “Nantinya jurusan itu kerja dimana?”, “Lulusan statistika kerjanya pada dimana?”, dan lain sebagainya. Mudah memang bagi kamu yang kuliah di jurusan yang hkhalayak ramai sudah mengerti seperti kedokteran, teknik arsitek, dll. Tapi kalau STATISTIKA masih asing bagi beberapa orang, tentunya untuk pertanyaan-pertanyaan di atas perlu penjelasan lebih lanjut.
Terus, kalau diriku sendiri ditanya seperti itu, jawabanku apa? Mudah sekali… sebab STATISTIKA semua bidang bisa! Yah paling dasar orang-orang pada tau apa itu BPS. Tapi gak cuma itu saja, di perusahaan berbagai bidang membutuhkan statistikawan. Kalau penjelasan mengenai lapangan kerja lulusan statistika berikut aku kutip dari website prodi Statistika Undip.
Prospek kerja sarjana Statistika dapat menempati posisi peneliti, CEO serta staff pada bagian Electronic Data Processing, System Analyst, Quality Control, Planning, Controlling and Production, dll. pada berbagai bidang :
1. Lembaga pemerintahan (Depdagri, Diknas, Depkeu, Dephan dll)
2. Sektor industri/jasa keuangan (perbankan, asuransi, bursa saham, BUMN)
3. Industri strategis (PT. PAL, PT.KAI, PT.PLN, PT.GAS, dll)
4. Bidang industri perangkat lunak dan komputer (perancangan sistem,
programming, desain grafis, dll)
5. Bidang industri penerbitan dan percetakan.
6. Industri telekomunikasi (telematika, Telkom)
7. Industri pengolahan data dan informasi (BPS, LSI, Barometer, LRI, dll)
8. Bidang riset dan pengembangan (LIPI, BATAN, LAPAN, BPPR,
Marketing Riset Informasi, dll)
9. Bidang akademik, sebagai dosen di PTN dan PTS terkemuka.
Tuh kan, pada intinya di semua bidang statistika dibutuhkan….
Eitss, sebelumnya aku mau menjelaskan sesuatu. Perihal lapangan kerja. Apakah selalu lulusan sebuah jurusan pasti akan bekerja di bidang jurusan tersebut? Contohnya aku statistika, apakah aku pasti nanti setelah lulus bekerja di tempat yang sesuai dengan statistika? Jawabannya gak selalu!
Ujung-ujungnya emang takdir, semua di tangan Allah. Tapi juga kita harus berusaha. Banyak juga loh, lulusan sebuah jurusan yang pekerjaannya nanti tidak sejalur dengan bidangnya itu. Sebab apa mau dikata, otak kita juga mempengaruhi. Bakat kita dimana juga kadang menjadi hal yang patut diperhitungkan. Oleh itu skill kita lainnya juga harus diasah.
Sumur : http://gsb.lk.ipb.ac.id/?p=650

Peran Statistik dalam Kehidupan Manusia

Disadari atau tidak, statistika telah mempengaruhi hampir seluruh aspek dalam kehidupan manusia. 
Pada era globalisasi, hampir semua bidang ilmu tidak terlepas dari menggunakan angka, data dan fakta. Hal ini menunjukkan bahwa pelajaran statistika sangat dibutuhkan. Dewasa ini, ilmu statistika telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia.
Metode statistika serta hasil analisis dan interpretasi data, baik secara kuantitatif maupun kualitatif, digunakan oleh para pakar pendidikan atau para eksekutif dalam menentukan kebijakan publik dan keputusan-keputusan yang diambil dalam ruang lingkup ilmu mereka.
Statistika berfungsi sebagai sarana mengembangkan cara berpikir secara logis. Statistika dapat digunakan sebagai alat komunikasi, yaitu sebagai penghubung beberapa pihak yang menghasilkan data statistik atau berupa analisis statistik sehingga beberapa pihak itu dapat mengambil keputusan melalui informasi tersebut
Dengan teknik forecasting yang ada di dalamnya, ilmu statistik dapat maramalkan pengaruh data yang satu dengan data yang lainnya yang pada akhirnya dapat diambil sebuah keputusan yang tepat untuk mengantisipasi gejala-gejala yang akan datang.
Statistik juga dapat dijadikan sebagai tools untuk korelasi, yaitu mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam suatu penelitian, dan Komparasi, yaitu membandingkan data dua kelompok atau lebih.
Selain itu, statistika juga dapat digunakan sebagai alat untuk mendeskripsikan dan mengilustrasikan data, misalnya mengukur hasil produksi, laporan hasil liputan berita, indeks harga konsumen, laporan keuangan, tingkat inflasi, jumlah penduduk, hasil pendapatan dan pengeluaran negara, dan lain sebagainya.
Lebih dari itu statistika mengembangkan berpikir secara ilmiah untuk merencanakan (forcasting) penyelidikan, menyimpulkan dan membuat keputusan yang teliti dan meyakinkan.
Disadari atau tidak, statistik merupakan bagian esensial dari latihan profesional dan menjadi landasan dari kegiatan-kegiatan penelitian. Jadi statistika sebenarnya sangat penting bagi kita, dapat berguna dalam menentukan keputusan meskipun kadang kala penggunaannya tidak kita sadari.

Sumur : http://www.neraca.co.id/pendidikan/20983/Peran-Statistik-dalam-Kehidupan-Manusia

Peran Statistika dalam Penelitian

PERAN STATISTIK DALAM PENELITIAN
1. Peranan Stasistik Dalam Penyusunan Model Teoritis
Dalam usaha memecahkan masalah penelitian, mula-mula orang
belum mempunyai gambaran yang jelas dan detail mengenai keadaan
sesungguhnya. Berdasarkan penalaahan keputusan, apa yang dimilikinya
adalah gambaran garis besar, gambaran mengenai pokok-pokonya, yang
merupakan abstrak dari keadaan yang sesungguhnya.
Peneliti mengimajinasikan pokok-pokok masalah dan jaln pemecahan.
Gambaran hasil imajinasi inilah yang biasas disebutkan model teoritis
penelitian itu. Dewasa ini model yang paling banyak digunakan adalah
matematis, yaitu model yang menggunakan hokum-hukum matematis, yaitu
model sebagai dasarnya. Model matematis ini mempunyai beberapa
kelebihan jika dibandingkan dengan model non-matematis
2. Peranan Stasistik Dalam Perumusan
Peranan statistic sebagai pernyataan yang menujukan pertautan antara
dua variable atau lebih itu sebenarnya adalah perumusan menurut model
matematis. Selanjutnya perumusan-perumusan hipotesis dalam hipotesis
alternative dan hipotesis nol adalah konsep dalam statistic. Hipotesis nol
dirumuskan atas dasar teoritis probabilitas. Karena itu pemahaman terhadap
konsep-konsep dasar mengenai teori ini akan sangat membantu sesorang
untuk merumuskan hipotesisnya secara lebih cermat.
3. Peranan Statistik Dalam Pengembangan Alat Pengambilan datacomp
Sebelum seseorang menggunakan suatu alat pengambil data, dia harus
mempunyai kepastian bahwa alat yang digunakannya itu mempunyai taraf
reliabilitas dan taraf validitas yang diperlukan. Untuk menguji kualitas alat
pengambil data itu cara yang terbaik ialah dengan menerapkan metodemetode
statistic tertentu. Dan untuk tujuan ini dalam bidang statistic telah
dikembangkan banyak metode atau teknik. Berbagai teknik tersebut biasa
disajikan di bawah judul Reliabilitasi dan Validitas.
4. Peranan Statistika Dalam penyusuanan Rancangan Penelitian
Keunggualan dan kekurangan yang terletak pada masing-masing
rancangan yaitu keunggulan dan kekurangan dilihat dari sudut pertimbangan
statistic. Hal demikina karan dengan cara itulah peneliti dapat mengetrahui
kekuatan dan keterbatasan penelitian yang dilakukan sebagai uapaya untuk
mendapatkan pengetahuan yang benar mengenai masalah yang sedang
ditelitinya.
5. Peranan Statistik Dalam Penentuan Sampel Penelitian
Tujuan teknik penentuan sample yaitu Agar diperoleh sample yang
representative bagi populasinya. Penggunaan teknik-teknik tersebut hanya
sah kalu asumsi-asumsi yang mendasrinya terpenuhi, namun tidak dapat
diingakari bahwa bagian statistik ini telah banyak membantu para peneliti
dakam melakukan kegiatannya.
6. Peranan Statistik Dalam pengelohan dana Analisis data
· Statisitik telah membantu mengambangk teknik-teknik untuk
mengklasifikasi data dan menyajikan data yang sangat mebantu para
peneliti
· Statistik juga telah mengambangakan teknik-teknik perhitungan
harga-harga tertentu.
· Statistik telah dikembangakan berbagai metode untuk menguji
hipotesis

Sumur : http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194009051964031-SUTARYAT_TRISNAMANSYAH/PERAN_STATISTIK_DALAM_PENELITIAN.pdf

ANOVA

One Way Anova dalam SPSS


Uji One Way Anova


Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang melakukan uji One Way Anova atau Anova Satu Jalurdengan menggunakan software SPSS For Windows.

Anova merupakan singkatan dari "analysis of varian" adalah salah satu uji komparatif yang digunakan untuk menguji perbedaan mean (rata-rata) data lebih dari dua kelompok. Misalnya kita ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata IQ antara siswa kelas SLTP kelas I, II, dan kelas III. Ada dua jenis Anova, yaitu analisis varian satu faktor (one way anova) dan analisis varian dua faktor (two ways anova). Pada artikel ini hanya akan dibahas analisis varian satu faktor.

Untuk melakukan uji Anova, harus dipenuhi beberapa asumsi, yaitu:
  1. Sampel berasal dari kelompok yang independen
  2. Varian antar kelompok harus homogen
  3. Data masing-masing kelompok berdistribusi normal (Pelajari juga tentang uji normalitas)

Asumsi yang pertama harus dipenuhi pada saat pengambilan sampel yang dilakukan secara random terhadap beberapa (> 2) kelompok yang independen, yang mana nilai pada satu kelompok tidak tergantung pada nilai di kelompok lain. Sedangkan pemenuhan terhadap asumsi kedua dan ketiga dapat dicek jika data telah dimasukkan ke komputer, jika asumsi ini tidak terpenuhi dapat dilakukan transformasi terhadap data. Apabilaproses transformasi tidak juga dapat memenuhi asumsi ini maka uji Anova tidak valid untuk dilakukan, sehingga harus menggunakan uji non-parametrik misalnya Kruskal Wallis.

Prinsip Uji Anova adalah melakukan analisis variabilitas data menjadi dua sumber variasi yaitu variasi di dalam kelompok (within) dan variasi antar kelompok (between). Bila variasi within dan between sama (nilai perbandingan kedua varian mendekati angka satu), maka berarti tidak ada perbedaan efek dari intervensi yang dilakukan, dengan kata lain nilai mean yang dibandingkan tidak ada perbedaan. Sebaliknya bila variasi antar kelompok lebih besar dari variasi didalam kelompok, artinya intervensi tersebut memberikan efek yang berbeda, dengan kata lain nilai mean yang dibandingkan menunjukkan adanya perbedaan.

Setelah kita pahami sedikit tentang One Way Anova, maka mari kita lanjutkan dengan mempelajari bagaimana melakukan uji One Way Anova dengan SPSS.

Sebagai bahan uji coba, maka kita gunakan contoh sebuah penelitian yang berjudul "Perbedaan Pendapatan Berdasarkan Pekerjaan". Di mana pendapatan sebagai variabel terikat bertipe data kuantitatif atau numerik sedangkan pekerjaan sebagai variabel bebas berskala data kualitatif atau kategorik, yaitu dengan 3 kategori: Tani, Buruh dan Lainnya. (Ingat bahwa uji One Way Anova dilakukan apabila variabel terikat adalah interval dan variabel bebas adalah kategorik). (Pelajari juga tentang Pengertian Data)

Langsung Saja:

Tutorial One Way Anova

  • Buka SPSS
  • Buka Tab Variable View, buat 2 variabel: Pekerjaan dan Pendapatan
  • Ubah Type Pekerjaan ke "Numeric", Decimals "0", beri label "Pekerjaan", ubah measure menjadi "Nominal" dan isi value dengan kategori: 1 = Tani, 2 = Buruh dan 3 = Lainnya
  • Ubah Type Pendapatan ke "Numeric", Decimals "0", beri label "Pendapatan", ubah measure menjadi "Scale".




  • Buka Data View dan isikan data sebanyak 24 responden sebagai berikut:


  • Pada menu, pilih Analyze, Compare Means, One-Way ANOVA, sampai muncul jendela One-Way ANOVA seperti di bawah ini:

  • Pilih variabel "Pendapatan" lalu masukkan ke kotak "Dependent List:" Kemudian pilih variabel "Pekerjaan" lalu masukkan ke kotak "Factor:" Sehingga nampak seperti di bawah ini:

  • Klik tombol Options, akan muncul jendela ini: Centang "Descriptive" dan "Homogenity of variance test"

  • Klik Continue
  • Masih dijendela One Way ANOVA, klik tombol Post Hoc, sampai muncul jendela ini: Centang Bonferronidan Games-Howell serta biarkan significance level = 0,05.

  • Klik Continue
  • Lalu Klik OK dan Lihatlah hasil!
Hasil terilhat sebagai berikut:








Interprestasi Baca adalah sebagai berikut:
  • Dari tabel Descriptives nampak bahwa responden yang bekerja sebagai Tani rata-rata berpendapatan sebesar 195497,50, Buruh rata-rata berpendapatan sebesar 265080,75  dan Lainnya rata-rata berpendapatan 326423,25. Selanjutnya untuk melihat uji kita lihat di tabel ANOVA.
  • Sebelum melanjutkan uji perlu  diingat bahwa salah satu asumsi uji Anova adalah variansnya sama. Dari tabel Test of Homegeneity of Variances terlihat bahwa hasil uji menunjukan bahwa varian ketiga kelompok tersebut sama (P-value = 0,357), sehingga uji Anova valid untuk menguji hubungan ini.
  • Selanjutnya untuk melihat apakah ada perbedaan pendapatan dari ketiga kelompok pekerja tersebut, kita lihat  tabel ANOVA , dari tabel itu pada kolom Sig. diperoleh nilai P (P-value) = 0,037. Dengan demikian pada taraf nyata = 0,05 kita menolak Ho, sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah  ada perbedaan yang bermakna rata-rata pendapatan berdasarkan ketiga kelompok pekerjaan tersebut.
  • Jika hasil uji menunjukan Ho gagal ditolak (tidak ada perbedaan), maka uji lanjut (Post Hoc Test) tidak dilakukan. Sebaliknya jika hasil uji menunjukan Ho ditolak (ada perbedaan), maka uji lanjut (Post Hoc Test) harus dilakukan.
  • Karena hasil uji Anova menunjukan adanya perbedaan yang bermakna, maka uji selanjutnya adalah melihat kelompok mana saja yang berbeda. 
  • Untuk menentukan uji lanjut mana yang digunakan, maka kembali kita lihat tabel Test of Homogeneity of Variances, bila hasil tes menunjukan varian sama, maka uji lanjut yang digunakan adalah ujiBonferroni. Namun bilai hasil tes menunjukan varian tidak sama, maka uji lanjut yang digunakan adalah uji Games-Howell.
  • Dari Test of Homogeneity menghasilkan bahwa varian ketiga kelompok tersebut sama, maka uji lanjut (Post Hoc Test) yang digunakan adalah Uji Bonferroni.
  • Dari tabel Post Hoc Test di atas memperlihatkan bahwa  kelompok yang menunjukan adanya perbedaan rata-rata pendapatan (ditandai dengan tanda bintang "*") adalah Kelompok "Tani" dan "Lainnya".
Pelajari juga cara melakukan uji One Way Anova dengan menggunakan software MS Excel dengan membaca artikel "One Way Anova dalam Excel" dan "Hitung Manual One Way Anova dengan Excel".

Demikian Ulasang Singkat Tutorial Uji One Way Anova dalam SPSS. Kami anjurkan anda juga membaca artikel yang berkaitan erat dengan uji ini, yaitu Uji MANOVA.

Sumur : http://www.statistikian.com/2012/11/one-way-anova-dalam-spss.html

Regresi Linier Sederhana

Contoh Regresi Linier Sederhana dengan SPSS


Artikel ini akan mengupas contoh regresi linier sederhana dengan SPSSmenggunakan data regresi yang dipakai seperti pada perhitungan korelasi. Analisis regresi linear sederhana merupakan salah satu metode regresi yang dapat dipakai sebagai alat inferensi statistik untuk menentukan pengaruh sebuah variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Uji Regresi linear sederhana ataupun regresi linier berganda pada intinya memiliki beberapa tujuan, yaitu:
  1. Menghitung nilai estimasi rata-rata dan nilai variabel terikat berdasarkan pada nilai variabel bebas.
  2. Menguji hipotesis karakteristik dependensi
  3. Meramalkan nilai rata-rata variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel bebas diluar jangkaun sample.

Pada analisis regresi sederhana dengan menggunakan SPSS ada beberapa asumsi dan persyaratan yang perlu diperiksa dan diuji, beberapa diantaranya adalah :
  1. Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturbance term (Error). Nilai disturbance term sebesar 0 atau dengan simbol sebagai berikut: E (U / X) = 0,
  2. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka antara variabel bebas (explanatory) tidak ada hubungan linier yang nyata,
  3. Model regresi dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05, Predictor yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation,
  4. Koefisien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis),
  5. Model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai koefisien determinasi (KD = R Square x 100%) semakin besar nilai tersebut maka model semakin baik. Jika nilai mendekati 1 maka model regresi semakin baik,
  6. Residual harus berdistribusi normal,
  7. Data berskala interval atau rasio,
  8. Kedua variabel bersifat dependen, artinya satu variabel merupakan variabel bebas (variabel predictor) sedang variabel lainnya variabel terikat (variabel response) Berikut ini contoh perhitungan regresi linier sederhana menggunakan software SPSS 20.

Proses mulai dengan memilih menu Analyze, kemudian pilih Linear,

Menu Regresi Linear SPSS
Menu Regresi Linear SPSS

Pilih variabel Y sebagai variabel dependen (terikat) dan X1 sebagai variabel independen (bebas) lalu klik tombol OK,

Proses Regresi Linear SPSS
Proses Regresi Linear SPSS

Output SPSS akan menampilkan hasil berupa 4 buah tabel yaitu;
  1. Tabel variabel penelitian,
  2.  Ringkasan model (model summary),
  3. Tabel Anova, dan
  4. Tabel Koefisien.

Output Regresi Linear SPSS
Output Regresi Linear SPSS

Cara membaca output spss hasil uji regresi linier tersebut adalah :
  1. Tabel pertama menunjukkan variabel apa saja yang diproses, mana yang menjadi variabel bebas dan variabel terikat.
  2. Tabel kedua menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien korelasi. Pada contoh diatas nilai korelasi adalah 0,342. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel penelitian ada di kategori lemah. Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R Square atau koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh adalah 11,7% yang dapat ditafsirkan bahwa variabel bebas X1 memiliki pengaruh kontribusi sebesar 11,7% terhadap variabel Y dan 88,3% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel X1.
  3. Tabel ketiga digunakan untuk menentukan taraf signifikansi atau linieritas dari regresi. Kriterianya dapat ditentukan berdasarkan uji F atau uji nilai Signifikansi (Sig.). Cara yang paling mudah dengan uji Sig., dengan ketentuan, jika Nilai Sig. < 0,05, maka model regresi adalah linier, dan berlaku sebaliknya. Berdasarkan tabel ketiga, diperoleh nilai Sig. = 0,140 yang berarti > kriteria signifikan (0,05), dengan demikian model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah tidak signifikan artinya, model regresi linier tidak memenuhi kriteria linieritas.
  4. Tabel keempat menginformasikan model persamaan regresi yang diperoleh dengan koefisien konstanta dan koefisien variabel yang ada di kolom Unstandardized Coefficients B. Berdasarkan tabel ini diperoleh model persamaan regresi : Y =38,256 + 0,229 X1.
Sumur : http://www.statistikian.com/2012/08/regresi-linear-sederhana-dengan-spss.html